Ini untuk kedua kalinya
saya melihat bagaimana proses pembuatan ikan asin, sebelumnya ikan kering
berbahan baku ikan jenis leisi atau dencis ini juga pernah saya lihat di Kabupaten Belitung tepatnya di Desa Tanjung Binga , desa itu memang dikenal
dengan sentra ikan asin di Belitung. Hampir sama namun
pengalaman yang saya dapatkan di Pulau
Celagen sedikit lebih
menantang. Pulau Celagen
adalah sebuah desa yang menjadi bagian dari Kecamatan Pulau Pongok Kabupaten Bangka Selatan, produktifitas ikan
disini sangat berlimpah, bagi penduduknya laut adalah ladang dan rumah kedua,
maklum saja sebagian besar waktu dari 99% masyarakatnya banyak dihabiskan
dilautan untuk mencari ikan.
Suasana Kapal Bagan di Pagi Hari |
Sejak pertama datang ke Desa Celagen, saya sudah dibuat
takjub dengan banyaknya perahu bagan yang terparkir di sekitar pulau, jumlahnya
mungkin puluhan hingga ratusan. Kapal tangkap ikan jenis bagan ini ramai
beroperasi di pagi dan sore hari. Saat sore bagan-bagan ini akan mulai pergi
meninggalkan Pulau Celagen untuk mencari ikan.
Sore itu saya pun ikut nelayan celagen untuk melihat bagaimana proses tangkap
ikan jenis laisi atau dencis ini.
Selfie-ing Before Striking |
Awalnya saya yakin jika dapat
bertahan dari angin dan gelombang laut namun nasehat sang nahkoda bagan meluluhkan
keyakinan saya, dan satu butir antimo-pun saya tenggak dengan secangkir teh
diatas bagan. Betul saja hingga tengah malam efek obat ini berjalan baik menjaga
saya dan dua rekan lainnya bertahan dari gelombang laut dan hujan ringan.
Kondisi Bagan Apung Sebelum Penarikan Jaring |
Hasil Tangkapan Ikan Leisi |
Ikan Leisi Bahan Baku Ikan Asin |
Malam itu hasil tangkapan
ikan cukup lumayan, terlebih saat ini angin
barat. Memang tidak sebanyak saat musim angin timur, dimusim itu nelayan bisa
menggelar dua hingga tiga kali
jaring dalam semalam, namun kali ini nelayan hanya mampu sekali menggelar
jaring. Hasinya bagi saya sangat luar biasa.
Pagi hari
ikan-ikan hasil tangkapan ini akan di distribusikan ke pengolah ikan asin. Ada yang
langsung di garami lalu dijemur dan ada juga yang direbus terlebih dahulu. Sayang para produsen ikan asin ini kerap
mengeluhkan ketersediaan garam di Puau Celagen. Pengusaha ikan asin di Pulau ini bahkan harus mencari berton-ton
garam hingga Jepara dan kota-kota besar lain di luar provinsi bangka belitung.
Proses Penjemuran Ikan Asin |
Penjemuran dilakukan selama kurang lebih satu hingga dua
hari, jika cuaca panas mungkin bisa dijemur seharian penuh. Saat saya
berkunjung ke salah satu tempat pembuatan ikan, cuaca saat itu memang sedang
hujan, pembuat ikan asin ini pun harus lebih waspada takut tiba-tiba ikan asin jemuran
mereka basah diguyur hujan.
Ikan asin yang siap di kirim |
Usai kering
ikan-ikan ini akan dipacking dan siap untuk dikirim hingga keluar pulau. Seperti sebagian besar Pulau Jawa diantaranya
jakarta, dan kota-kota besar lainnya yang ada di Sumatera, bahkan
kalimantan. Sebagian pengusaha berharap hasil olahan ikan asin mereka ini dapat
di ekspor menuju asia hingga mancanegara