Ngabuburit di Hutan Pelawan
Sebenernya nggak niat sama sekali untuk berkunjung ke hutan pelawan, tapi
tugas dari kantor mengharuskan kami bertiga untuk datang ke taman
keanekaragaman hayati yang ada di desa namang kabupaten Bangka tengah. Bekerja sambil jalan-jalan kali ini memang sedikit berbeda, maklum saja
ini dilakukan di bulan ramadhan, jadi wajib ekstra kuat menjaga kemurnian niat
di bulan penuh pahala ini. Makanya saya putuskan jalan-jalannya diniatin sambil
tadabur alam, melihat kekuasaan sang maha pencipta, insya Allah
berkah, amiinn.
Jarak Desa Namang memang tidak begitu jauh dari pusat kota Pangkalpinang, meski sudah
berbeda wilayah administrasi antara ibukota, Pangkalpinang dan kabupaten Bangka
Tengah, namun tidak membutuhkan waktu lama untuk dapat sampai ke Desa tempat
dimana Hutan Pelawan ini berada, cukup menghabiskan 25 menit saja dari Bandara
Depati Amir untuk dapat langsung sampai kedesa ini.
Ini adalah kesekian kalinya saya berkunjung ke hutan pelawan, tapi
setelah satu tahun tidak datang menuju hutan kebanggaan warga Namang ini ternyata banyak
juga perubahan yang saya rasakan, hal yang paling mencolok adalah jalan aspal
yang mulus menuju hutan ini, kini jarak
tempuh dari sentra penanaman padi Namang menuju hutan pelawan bisa
ditempuh kurang dari 10 menit, dulu waktu masih tanah merah jarak tempuhnya bisa lebih dari itu.
Akses jalan yang baik ini ternyata membawa banyak perubahan pada
lahan-lahan kosong disekitar hutan pelawan, sekarang sudah banyak orang yang
menanam lada, pohon kaktus yang berbuah naga, dan jenis tanaman perkebunan
lainnya. Yah intinya sudah banyak berubah setelah kurang lebih setahun tidak
jalan-jalan lagi ke hutan pelawan.
Pak Zaiwan sosok Pembungkam Mulut Pencibir
Sampai dihutan pelawan pelestari hutan pelawan pak zaiwan sudah siap
menjumpai kami tepat digerbang taman hutan pelawan. Sambil menenteng tiga botol
madu manis pelawan Pak Zaiwan menyapa kami bertiga, senang rasanya bisa bertemu
lagi beliau, tokoh yang gigih menjaga kawasan hutan lindung pelawan dari
ancaman alih fungsi dan penambangan timah.
Sosok Pak Zaiwan memang tidak terpisahkan dari lahirnya taman
keanekaragaman hayati hutan pelawan ini, perjuangannnya menjaga hutan ini
mengisnpirasi banyak kalangan. Tidak terkecuali saya.
Impian pak zaiwan cukup simple, bagaimana caranya agar anak cucunya kelak
dapat hidup mengenal hutan pelawan sebagai kekayaan alam yang turun temurun
dilestarikan dan bagaimana masyarakat tidak kelimpungan mencari lahan jika
berniat untuk kembali menjalani profesi
para tetua dulu sebagai petani dan pekebun.
Pak Zaiwan, Sosok Dibalik Eksistensi Taman Keanekaragaman Hayati Hutan Pelawan |
Dengan niat inilah sejak tahun 2008 Pak Zaiwan berjuang melindungi hutan
pelawan, sempat menjabat sebagai kepala desa pada tahun yang sama pak zaiwan
pun mengeluarkan peraturan desa untuk melindungi hutan ini. Kegigihan pak
zaiwan sempat mendapat cibiran dari penambang timah dan beberapa kalangan
lainnya. Tidak sedikit yang mencomooh pak zaiwan sebagai orang stress dan gila
karena lebih memilih melindungi kawasan hutan ini dibanding
mengalihfungsikannya sebagai kawasan tambang. Yang jika diuangkan harganya
mungkin bisa ratusan juta rupiah perhektarnya. Maklum saja wilayah hutan seluas
300 hektar ini memiliki potensi timah dengan kualitas tinggi. Seiring berjalannya waktu hutan ini pun berkembang menjadi hutan wisata,
dikunjungi oleh hampir 46 negara di dunia sebagai tempat penelitian dan
destinasi wisata. Kegigihan pak Zaiwan pun berbuah manis dengan datangnya berbagai
apresiasi dan penghargaan tingkat nasional dari kementrian kehutanan di masa
pemerintahan SBY. Kisah luar biasa, “saat kita berjuang menjaga alam kini alam yang
berbalik menjaga kita”, chakepsss..!!.
Terapi oksigen
Pagi hari sepertinya waktu yang tepat menikmati hutan ini, kicuan burung,
aneka bunyi jangkrik, barisan semut yang berjalan rapi disisi trek jalan hutan,
belum lagi tupai yang mondar-mandir membawa kesan alami-nya dapet banget (tapikan ini emang hutan, hehe).
Yang
paling nggak bisa dilupain adalah kesejukan udara yang dihasilkan dari
rindangnya pepohanan disini. Kelak hutan
ini pasti akan menjadi paru-paru dari tanah Bangka. Pas banget buat yang pengen
terapi oksigen.
Ngambil sarang Lebah Hutan
pelawan
Madu, minuman purba yang telah ada sejak nabi adam hingga sekarang ini
memang menjadi salah satu kekayaan alam yang dihasilkan dari hutan Pelawan,
tidak hanya madu manis, madu disini juga ada yang pahit, nectar bunga pelawan
yang dihisap oleh lebah-lebah hutan-lah yang membuat madu-nya memiliki nuansa
pahit. Khasiat dari madu pahit ini bahkan sangat baik bagi kesehatan.
Sayang banget bulan juni bukan waktu panen madu dihutan ini. Tapi kita
masih diuntungkan dengan bersedianya bang Udin mengambil sarang lebah yang ada
dihutan. Sarang lebah ini sengaja diambil agar lebah dapat kembali membangun
sarang dan mengumpulkan madunya disarang yang baru.
Kulat Pelawan
Orang Bangka bilangnya kulat , kalau kita kenalnya jamur,
setau saya jamur pelawan mungkin jamur termahal yang pernah ada di bangka belitung,
atau bahkan se Indonesia. Sekilo jamur ini mencapai satu hingga dua juta
Rupiah. Mahalnya jamur ini karena rasa dan kasiat atau
manfaat yang terkandung pada jamur
pelawan. Belum lagi keberadaannya yang terbilang langka. Dalam satu tahun
mungkin kita hanya akan menemukan jamur pelawan ini satu kali saja, tepatnya
pada masa transisi antara dari musim hujan dan musim kemarau.
Warna jamurnya kemerahan dan tumbuh tepat dibawah pohon
pelawan, serat akar dari pohon inilah yang menjadi tempat subur bagi
jamur-jamur pelawan ini.
Sayang saat itu kita tidak menemukan keberadaan jamur
pelawan, mungkin next time, kalau anda penasaran cukup datang saja ke hutan
pelawan.
Jembatan Orange
Yah ini kayaknya sudah menjadi ikon taman keanekaragaman hayati, jembatan
berwarna orange ini semakin panjang membelah hutan pelawan, pengunjung biasa
menggunakannya sebagai tempat berfoto. Ada juga pondok-pondok kecil yang biasa digunakan para
pengunjung, untuk bersantai dan berteduh. Pondokan paling ujung belum bisa lagi
digunakan karena tangga dan treknya mengalami kerusakan.
Diujung jembatan orange ada trek kayu yang menyusuri sungai kecil,
melewati trek ini harus ekstra hati-hati, kalau tidak jeli kita bisa saja terpeleset
dan nyemplung disungai.
Rute kayu yang membelah sungai ini akan menghantarkan
kita kejalan utama dan kembali ke Gerbang Taman keanekaragaman hayati hutan
pelawan.
0 Komentar