Curug Sentral, Jayanegara Kabandungan Sukabumi |
"Tong Morongkol wae atuhhh, sok gerak!, ameh kesangan". Teriak Mamah.
Kalau dipagi dingin kita tarik selimut terus meluk erat guling dengan posisi meng-udang itu artinya kita sedang Morongkol.
Parakansalak (salah satu kecamatan di Sukabumi, khawatir disangka salah satu distrik di Pluto) memang dikelilingi pegunungan. Daerah saya ini juga memiliki perbukitan kebun teh yang cukup luas. Jadi pagi-pagi disini sangat dingin dibanding di Bangka sana. Dan Morongkol adalah ritual tidak terjadwal tapi selalu terealisasi saat pagi.
Nggak mau dibilang King of Morongkol, sindiran Mamah bikin saya mikir, "ulin kemana kita hari ini??!". Awalnya nggak ada niat buat jalan dihari minggu apalagi jadwal Minggu sore berangkat ke Jakarta sudah menunggu.
Tapi tawaran Novia tentang Curug Sentral bikin saya mikir dua kali untuk melongo doang dirumah, apalagi jarak dari rumah cuma satu jam kurang. Rasanya cukup untuk agenda half day trip hari minggu ini. Kita mutusin buat berangkat setelah menyiapkan segalanya
Perjalanan Ke Curug Sentral
Jalur berkelok dari kawasan Kalapanunggal akhirnya kembali dirasakan. Lubang jalan yang menganga jadi hiasan khas jalur aspal ini. Kalau nggak tahan dengan motor karena rute kasarnya. Kita juga bisa menggunakan transportasi umum seperti angkot atau mobil coltmini. Tapi jangan khawatir sensasi off-roadnya tetap tidak akan hilang.
Tahun 2018 bukan kali pertama saya jalan-jalan ke Kabandungan. Dan nggak ada yang berubah dengan kondisi jalannya, tetap setia berlubang dan dipenuhi aspal yang rusak. Semoga pemerintah bisa memberikan perhatian khusus untuk jalan yang satu ini. Siapa Tahu kalau akses jalannya bagus banyak juga yang bisa berwisata ke Curug Sentral.
Pabrik Teh Jaya Negara |
Saat tiba diparkiran wisata curug sentral kita akan disuguhkan dengan suasana desa yang asri dan tenang. Plus deretan sarana MCK dengan airnya yang berlimpah.
Area Parkir dengan fasilitas Mushola dan Sarana MCK |
Rute Sejuk Menuju Curug Sentral |
Dua Tingkat Curug
Cape??!, sangat. Apalagi ini baru pertama setelah tiga bulan nggak jalan-jalan ke kawasan perbukitan. Tapi Bersyukur bisa berkeringat lagi dan yang paling penting morongkol terganti dengan olahraga.
Setelah melewati sedikit kawasan perkemahan dan jembatan kayu. Gemuruh curug sentral pertama sudah terdengar, bahkan dari jauh sangat terlihat gantengnya air terjun pertama.
Ada puing bangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air sebelum kita mendekati Curug pertama. Dan sudah pasti ini dulunya adalah pusat energi listrik bagi kawasan Kabandungan dan sekitarnya. Pantesan disebut Sentral.
Memasuki Kawasan Curug Sentral |
Curug 1 |
Tanjakan Menuju Curug 2 |
Dengan berbekal doa dan tenaga yang masih tersisa kami berdua kembali menaklukkan tangga demi tangga, ngosngosan nggak usah dibahas, keringet deras kami saat itu sudah jadi jawabannya.
Jembatan Menuju Curug 2 |
Tanjakan Yang nggak sopan sama orang tua |
Curug Sentral 2 |
Curug Sentral 1 |
Half day trip ke kampung Jayanegara Desa Jayanegara Kecamatan Kabandungan Sukabumi membawa pengalaman yang seru dan unik. proses perjalanannya yang sangat memanjakan paru-paru dan membuat dengkul bekerja tanpa kata "keras". Intinya ingin sehat tapi dimanjakan dengan pemandangan yang sejuk. datang saja kesini Curug Sentral jangan biarkan dinginnya Sukabumi membuat kita morongkol.
0 Komentar