Welcome To D'Uliners Son!

Mentok 10-01-20
Lihat foto ini jadi sadar kalau masa yang berapi-berapi itu mulai  tersusun rapi dilemari nostalgia.
Sudah bukan lagi waktunya selalu merasa gagah dan tak pernah mau mengalah. Layaknya darah muda ala Bang Haji Rhoma Irama.

Sekarang serba-serbinya perlu dipikirkan, setiap langkahnya juga perlu diambil dengan matang. Intinya aku hidup dan menua. Bijak.

Setelah menjadi ayah dari dua anak, satu calon bayi, sekaligus suami siaga bagi satu orang istri, rasanya masa muda itu telah lalu. 
Benar kata tetangga mungkin ini waktunya menjalani masa dewasa. Dimana setiap ilmu yang ditimba menjadi kompas hidup dan pengalaman menjadi penyeimbangnya. 

Hanya Tenaga dan semangat yang perlu dipermuda karena fisik berangsur menua dalam hitungan waktu. Kepala tiga memang tidak terlampau tua tapi akan expired untuk dibilang belia. Alhamdulillah di Usia 30-an bisa ngelihat dua anak lucu seperti foto diatas. Cengar-cengar sendiri sekaligus tertegun tidak menyangka, ternyata kita sudah hidup melalui cukup banyak hal. 

Sebagai ayah traveler ingin rasanya memeluk mereka lalu duduk enam mata dan berbicara serius tentang merantau, traveling, hidup dan cinta. Walau tentu saya hanya seorang ayah amatiran yang belum banyak berbuat dan membuktikan apapun untuk keduanya. 
Ngobrol serius Yuk!!
Tapi satu hal yang setidaknya mereka perlu tahu ;
"Wahai anakku berserahlah pada kekuatan yang tiada satupun menjadi penandingNya, 
yakinlah jika hanya dengan izinNya setiap Doa menjadi realita. Dan bersandarlah pada 99 sifat AgungNya agar kalian terjaga. 
Bergerak nak karena pada setiap gerak ada berkah. Berpetualanglah karena dunia ini luas,
Go to Know the World. Be a treveler be D'Uliners.

Dengan menjadi d'uliners ayahmu menemukan cinta, berjumpa ummi kalian dan menghasilkan kalian. Iya kamu dan kamu dan calon adik kalian. Hebat bukan Abahmu ini nak!?.
Dialah ibu kalian jawaban yang Allah berikan dari setiap doa tentang jodoh saat Abah kalian Jomblo. Saat banyak mojang dan peuyeum-puan manis di tempat kelahiran. Abah kalian malah nyebrangi lautan dan melompati gunung untuk menjemput Ummi kalian.

Temukan cinta Nak dan cintai apa yang kalian temukan, lanjutkan petualangan kalian"

Jika saat itu kita ngobrolin ini dikapal Ferry dari mentok menuju tanjung Api-api, abah yakin bukan haru biru atau berapi-api perasaan kalian mendengar apa yang abah tulis diatas, kalian pasti lebih memilih  tidur atau  bermain game di handphone, bahkan jauh sebelum obrolan serius dan membosankan ini dimulai.
Santuy Kayak diPantuy

Tapi setidaknya acara menjelajah kapal ferry saat usia kandungan ummi kalian 6 bulan membuat kalian tahu bahwa laut ini bisa kita sebrangi bersama.

Masih banyak samudra yang belum ditaklukkan, masih banyak pulau yang perlu kita jelajahi. Perjalanan kita saat ini hanya secuil dari bulatnya dunia.. 
Welcome to d'uliners son welcome to the world.

0 Komentar