Nostalgia Masa Kecil Saat Asik Mainin Biji Karet

Gasing Biji Karet, ada yang pernah memainkannya???


Pernah dengar permainan adu biji karet?? yang pernah sekaligus lihai memainkannya bisa jadi masa kecil anda begitu dekat dengan alam. Permainan ini mungkin terancam punah ditengah gempuran permainan/game modern era milenial. Sebenarnya ini hanya masalah ketertarikan saja, tapi kenyataan game modern cenderung lebih menarik dibanding game tradisional menjadi fakta didunia pergame-man saat ini. Lihat saja bagaimana streamer lebih banyak memainkan game kekinian dibanding game tradisional dan kita tidak pernah melihat konten streamer bermain adu biji karet di laman facebook gaming-nya bukan??😃🤣

Tulisan ini tidak membahas menarik tidak menarik atau benar salah. Tulisan ini tentang permainan tradisional dari biji karet yang ternyata cara mainnya tidak hanya diadu tapi bisa juga diputar tanpa dijilat dan dicelup (oreo).

Saat datang ke Dusun Jebu Laut Kecamatan Parittiga Bangka Barat, saya kembali melihat permainan tradisional dari biji berwarna coklat dengan motif abstrak kehitaman-nya yang khas. Dan ini membawa saya bernostalgia jauh ke masa kecil penuh tawa saat asik mencari biji karet lalu memainkannya. 

Biji karet digunakan sebagai media pembibitan. Kita bisa menemukannya berserakan di perkebunan karet. Jumlah nya yang banyak dimanfaakan oleh anak-anak sebagai media permainan. Seperti permainan berikut;

Adu Biji Karet

Bermain biji karet dengan cara diadu lumrah kita temui. Untuk permainan yang satu ini setiap daerah biasanya memiliki sebutannya masing-masing. Di Bangka Belitung adu biji karet dikenal dengan mengkak igi karet. Game tradisional ini masih banyak dimainkan kalangan anak-anak Bangka Belitung. Ini turut didukung dengan banyaknya lahan perkebunan karet di setiap Kabupaten. Tidak heran jika anak-anak sekitar perkebunan ada yang memainkan biji karet.

Adu biji karet dimainkan oleh dua orang atau lebih caranya dua biji karet akan ditumpuk lalu di pukul oleh telapak tangan sekuat tenaga, biji karet yang pecah akan dinyatakan kalah. Sejak kecil saya selalu beranggapan jika biji karet bagian bawah dan tertumpuk oleh biji karet bagian atas akan selalu pecah. Kenyataannya tidak demikian bisa jadi biji karet bagian atas lah yang pecah dan kalah. 

Setiap anak biasanya memiliki biji karet andalan,  biji karet yang terbukti kuat menggempur dan digempur oleh lawan menjadi senjata pamungkas untuk menjawab tantangan adu biji karet. Waktu kecil  saya selalu memiliki satu biji karet terkuat yang berhasil mengalahkan banyak biji karet lawan. Saya baru ingat  saya bahkan menamainya sesuai dengan karakter kuat dari biji tersebut, saya namakan biji karet saya dengan si biji salak.

Gasing Biji Karet

Tidak semua biji karet dimainkan dengan cara diadu, ada juga yang diputar menjadi gasing. Berbeda dengan adu biji karet yang bisa langsung dimainkan, gasing dari biji karet akan melalui proses pembuatan terlebih dahulu. 

Yang kita perlukan hanya lidi atau batang bambu yang dibuat seperti tusuk sate. Panjangnya hampir 10 centimeter. Lalu lidi akan dimasukan di bagian tengah biji karet yang telah dilubangi. Lidi karet akan menembus permukaan bagian tengah atas hingga bagian bawah, biasanya panjang lidi bagian bawah lebih pendek dibanding bagian atas, selain untuk membedakan bagian atas atau bawah dari gasing, lidi panjang bagian atas digunakan sebagai gagang pemutar gasing.

Cara mainnya hampir sama dengan permainan gasing yaitu mengandalkan kekuatan putaran dan lamanya durasi bertahan. Siapa yang berputar lebih lama adalah pemenang dari permainan gasing ini. Permainan ini untuk pertama kalinya saya lihat di Dusun Jebu Laut kecamatan Parittiga Bangka Barat. Anak-anak yang sibuk membantu orang tuannya berkebun karet biasanya selalu menyempatkan waktu memainakan permainan yang satu ini.

Silahkan komentar permainan apalagi yang dimainkan dari biji karet saat anda kecil. Semoga saja permainan tradisional ini tetap lestari dan anak cucu kita nanti masih bisa merasakan keseruan bermain biji karet.

0 Komentar