Andai Semua Kedai Bubur Ayam Punya Menu Selengkap Ini

Jawaban dari kebingungan yang akut

Bingung milih menu sarapan jadi kebiasaan kami mengawali pagi di Belitung. Bukan karena banyak menu yang dipengenin tapi lebih ke bingung  "dimana" dan "kemana"  nyari tempat sarapan yang cozy buat di singgahin dengan menunya yang pas.

Tanjung Pandan memang bukan tempat asing, hampir setiap tahun urusan kantor mengharuskan kami jalan-jalan disini. Meski begitu harus diakui kalau main kita emang kurang jauh apalagi buat hapal spot sarapan tersembunyi di setiap sudut kota ini. As always setiap sarapan pilihan instannya pasti Satam Square.

Tapi pagi ini kita memutuskan buat sedikit berbeda yaitu tidak pergi ke satam square. Alhasil Saya, Yayan, Abdul dan Revo makin tenggelam dalam kebingungan. Sementara mobil melaju kita masih sibuk diskusi, entah untuk keberapa kalinya saling  lempar tanya perihal sarapan dimana atau makan apa, jawabannya selalu "bebas", "ikut aja", dan jawaban template lainnya. Bingung.

Mobil ertiga yang kami tumpangi masih menyisir jalan Pattimura melewati pantai Tanjung Pendam. Revo inisiatif membuka google map mencari letak SMP Negeri 2 Tanjung Pandan dan memutuskan mengakhiri kebingungan akut dengan mendatangi kedai bubur ayam. First Note, hapalkan patokan populer dari tongkrongan yang kita tuju dan wajib terdeteksi Di Google Map. Trust me ini bisa jadi trik efektif buat mencari tujuan di kota yang kita jarang datangi.  

Ini tentu bukan kali pertama Revo makan di kedai Bubur ayam yang akan kita datangi. tapi tetap saja Perlu kerja keras untuk mengingat patokan populer dari kedai misterius ini. Meski awalnya Revo ragu kami kemudian sepakat untuk melacak tempat yang Revo rekomendasikan. Boleh jadi kedai ini bisa menjawab kebingungan akut yang mendera sejak pagi..

Pohon Rambutan yang Bikin adem

Kesan sejuk menyambut saat kami tiba di kedai ini ada batang rambutan rindang di halaman yang membuat green Atmosphere kedai ini langsung berasa. Akhirnya terlacak juga.

Letaknya di Jalan Kapten Saridin tepat di kiri jalan dari arah patokan populer yaitu SMPN 2. Buat saya ini kedai bubur ayam yang aneh karena nama kedainya mengelabui daftar menunya. Namanya kedai bubur ayam. Kita akan mengira kedai ini hanya menjual Bubur Ayam. tapi ternyata opsi menu lainnya lumayan lengkap.

Uniknya di daftar menu kita disodorkan makanan dengan goal kenyang yang berbeda-beda. Dari mulai kenyang sedang, ini kalau kita pesan klasifikasi menu "aneka makanan santai", kenyang pas menunya ada "aneka  bubur ayam" sampai kenyang banget, ini sudah pasti makanan dengan unsur Aneka Nasi. 

Aneka minumannya malah sangat lengkap untuk ukuran kedai bubur ayam. Dari mulai minuman hangat, minuman dingin dan aneka jus. Manjain kita banget kan ?? tinggal duduk dan biarkan selera menuntun kita menuju menu idaman.

Menu mana lagi yang mau di pesan

Sebelumnya harus disclaimer, experience yang saya tulis pure apa yang saya alami dan rasakan tanpa paksaan, endorsement atau tekanan. Jadi beberapa catatan dan kompromi dari kedai ini tetap saya coba ungkap secara proporsional.

Pesanan langsung diantar oleh ibu kedai, kami kompak memilih bubur ayam spesial sebagai menu sarapan ditambah satu wedang jahe sebagai minumannya. Satu mangkok penuh bubur ayam siap disantap,  potongan sedang ati ampela, setumpuk suiran ayam dan satu telor ayam rebus, tidak lupa kuah bubur yang hampir berontak keluar mangkok. looks bubur yang intimadatif plus percaya diri. Belum lagi porsi kerupuk yang menumpuk. Bubur yang seolah bilang, "selamat datang kakak perkenalkan saya bubur ayam spesial jawaban dari kebingungan akut kalian" Selamat datang juga saya pencinta bubur ayam yang tergabung di aliansi masyarakat penikmat bubur langsung makan tanpa diaduk.

Sarapan Mengenyangkan 

Dan seketika ritual sarapan kami dimulai. Semua berjalan khidmat tanpa hambatan. Yayan dan revo tak terbendung melahap bubur ayam, Adul sesekali menawarkan satu porsi tambahan tapi semangkok penuh di depan mata sudah lebih dari cukup buat saya. Wedang jahenya yang sangat disayangkan. Minuman menyegarkan ini porsinya sangat irit dibanding makanannya andai saja ada gelas yang lebih besar dari gelas yang saya gunakan saat itu. 

Kenyang bubur ayam nya sukses membuat kami optimis menjalani aktifitas hari ini. Walau saya harus menuang banyak kecap karena rasa asin yang berlebih. Tapi setelah sedikit otak-atik citarasanya kembali spesial. Bisa jadi kami kembali untuk sarapan di hari berikutnya dan mencoba rentetan menu lainnya yang belum kami coba.

Nongkrong selanjutnya nyoba makan siomay
Datang kedua kalinya hari ini chika ikut membersamai


0 Komentar