Pusat Durian Nusantara Di Pulau Bangka Yang Dilirik Sebelah Mata


Aneka Jenis Durian Berkualitas
Bukit Trenggiling mungkin bukan satu satunya bukit penghasil buah durian di Pulau Bangka. Tapi  setiap musim durian tiba, Pangkalpinang selalu dibanjiri durian dari Bukit Trenggiling. 

Disini para pencinta durian bisa menikmati aneka jenis durian berkualitas. Sebut saja cumasih. Harga dari durian ini bikin geleng kepala, mulai dari 250 ribu sampai dengan 700 ribu Rupiah perbuah. Untuk rasa tidak perlu khawatir harga selalu berbanding lurus dengan rasanya. 

Kita bisa merasakan langsung kelezatan durian segar yang baru jatuh dari pohonnya. Ini menjadi atraksi wisata dengan sensasi menarik yang kerap disuguhkan setiap kali berkunjung ke Bukit Trenggiling. Bukit yang pernah diproyeksikan menjadi Sentra Durian Nusantara namun belum juga terealisasi.

Sejak tiba di kawasan Bukit Trenggiling kami langsung dihadapkan dengan hamparan pohon durian. Sautan suara durian jatuh selalu kami dengar dari awal menginjakkan kaki bukit Trenggiling. Adrenalin berburu langsung terpacu. Untung saja petani durian kenalan pak Kades mengizinkan kami menikmati langsung durian yang berjatuhan saat itu. 

Kelezatan durian Bukit Trenggiling harus terusik dengan kenyataan hampir pupusnya cita-cita masyarakat Desa Beruas untuk memiliki pusat wisata buah durian-nya sendiri. Perkebunan durian ini bukan hanya menjadi aset petani tapi potensi desa yang jika dikelola dengan baik mampu memakmurkan masyarakatnya melalui sektor pariwisata. Namun tentu saja ada kendalanya. Salah satunya pada infrastruktur jalan yang belum memadai. 

Bukit Trenggiling menjadi bagian dari Desa Mesu dan Desa Beruas Kabupaten Bangka Tengah. Namun Akses jalan terparah bisa kita temukan di Desa Beruas. Rute tanah merah yang licin dan  genangan air cukup dalam harus kami lewati saat pertama mendatangi kaki Bukit Trenggiling.
Kendala Jalan menjadi keluhan hampir semua orang di Desa ini khususnya para petani dan terlebih lagi kepala Desa Beruas Pak Iswadi. Selama Dua periode menjadi Kades perbaikan jalan tak kunjung terealisasi.

"Untuk sekarang sih dari pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat tidak ada respon sama sekali, kita pribadi juga dari Desa sudah beberapa kali mengajukan untuk akses jalan, termasuk untuk wisata alam, wisata buah tapi tidak ada respon sama sekali". Tegas Pak Iswadi disela-sela kami menikmati lezatnya durian Bukit trenggiling.

Lokasi jalan yang berada di kawasan hutan konservasi menjadi kendala selanjutnya. Perlu izin berlapis dan tidak mudah. Akses jalan yang kurang memadai ini berimbas pada tingginya ongkos distribusi durian. Dan lagi-lagi berimbas langsung pada para petani durian.

Semoga saja ada titik temu yang bisa menjawab aspirasi masyarakat Desa Beruas. Sehingga banyak lagi masyarakat yang berdatangan menikmati kesejukan Bukit Trenggiling sambil menyantap  durian berkualitas dari bukit ini.





0 Komentar